Tahun Pertama di Yogyakarta
Tahun ini adalah tahun pertama ku merasakan yang namanya kuliah, dan tahun ini juga merupakan tahun pertama dimana aku merasakan yang namanya merantau untuk waktu yang lama.
Aku
sendiri sebenarnya sudah pernah merasakan yang namanya merantau walaupun tidak
lama hanya berkisar 3 bulan itupun karena program magang di sekolah ku.
Tapi
yah, ini akan menjadi perjalanan yang seru dan akan kutulis semua di blog ini.
Saat
ini, siapa sih yang ga mau kuliah ? dominan anak saat ini sangat ingin untuk
kuliah dan melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun ada
beberapa hal yang aku bingung dari mereka yang mengambil keputusan ini.
Kadang ada yang salah ambil
jurusan
Teman
ku disini sendiri ada beberapa yang sering bilang gini :
“aku kayaknya salah ambil jurusan dah”
Kadang
aku berfikir kok bisa mereka salah ambil jurusan, apa yang ada dipikiran mereka
? apakah jurusan ini Cuma sebagai pelarian mereka lantaran ga diterima dari
jurusan yang sebenarnya mereka inginkan atau ada rencana yang lebih besar lagi
kedepannya.
Jadi
ada beberapa anak yang aku tanyain kan, kok bisa ? dari mereka ada yang
menjawab karena disuruh oleh orang tua, lah ? maksudku, bukannya apa yang kita
inginkan hanya kita yang tau, mau jadi apa kita nanti hanya kita lah yang
menentukan.
Tapi
ya balik lagi ke diri mereka masing – masing, aku juga bangga sama orang –
orang yang rela salah jurusan demi mengikuti keinginan orang tuanya. Paling gak
keputusan itu lebih baik daripada gak kuliah sama sekali, dan bukannya kerja,
tapi malah asik dugem dan pergi ke kelabang.
*nyindir wkwkwk
Btw,
kalau buat kalian yang baru tamat tahun depan dari sma nya, maka aku pesankan
untuk lanjutkanlah kuliah kalian. Dan rasakan lah bagaimana “serunya” kuliah :v
Oiya
aku mau cerita dikit, aku sendiri udah tinggal dikota orang ini udah mau masuk
6 bulan atau setengah tahun, ya masih baru lah. Tapi udah ada beberapa
kesimpulan yang bisa aku dapatkan dari betapa besarnya godaan di perantauan.
Siapa
bilang kuliah itu gak ada cobaannya, lu salah bro, cobaan bagi mereka yang
kuliah di tempat baru apalagi di kota besar sangat – sangatlah besar, nih ya
aku beri contoh.
Karena
masih baru di kota orang, otomatis ketemunya sama teman – teman baru juga kan ?
nah disinilah cobaannya dimulai, bagi yang maba – maba mungkin sebagian masih
belum kepikiran tapi kurang lebih banyak dari mereka yang sudah mencoba mencari
pasangan – pasangan asli warga sini :v
INI SERIUS !!! :V
Hayo
ngaku diantara kalian senior yang baca artikel ini, siapa yang sering “sortir” junior junior kalian.
Itu
contoh pertama ya, contoh kedua itu, betapa besarnya pengaruh lingkungan dan
pergaulan.
Bagi
lu pada yang anak kost, jangan coba – coba deh ngikutin gaya hidupnya teman –
teman lo yang duitnya segudang. Bisa-bisa kalian udah ga makan sejak tengah
bulan. :v
Aku
sendiri pernah ngerasainnya, yang satu ini rombongan yang makannya di warung,
dan satu lagi rombongan yang makannya di cafe. Aku coba beradaptasi, awalnya
aku ikut yang dicafe untuk coba – coba , eh belum akhir bulan, uang ku udah
habis :v karena gak mau kesalahan terjadi lagi. Maka aku memutuskan untuk
pindah menjadi rombongan yang makannya di warung :v
Siapa
saja bisa menjadi teman kita, tapi ga semua bisa kita ikutin. Karena itu tadi, beda pergaulan , beda pula pengeluaran :v
Gak
usah mikirin jelek buruknya, bagi kita yang anak kost pengeluaran tiap bulannya
haruslah benar benar dipikirkan agar kelangsungan hidup kita tidak terganggu
nantinya hehe.
Masih
banyak sebenarnya cerita menarik menjadi anak kost dan tinggal di perantauan
yang jauh dari orang tua, nanti aku sambung lagi dah kapan – kapan artikelnya
kalau udah mood, udah malem juga. Aku mau lanjut tidur bosque. Malem ..