Terlena
Dari postingan ku sebelumnya "Tentang Resolusi" aku sedikit bercerita tentang bagaimana sulitnya kehidupan kuliah ku di jogja.
Bertahan Hidup
Bertahan hidup itulah dua kata yang sering aku ucapkan di depan anak kelas, jawaban yang sering aku lontarkan ketika ditanya sedang sibuk apa.
Setengah dari perjalanan kuliahku, di isi dengan lapar memang. Aku pernah tidak punya uang sama sekali untuk makan, ingin minta orang tua pun tidak enak karena tau kondisi mereka bagaimana di kampung. Bahkan terkadang aku memerika sisi-sisi kamar untuk mencari apakah ada uang koin 500 yang jatuh agar bisa aku kumpulkan untuk makan.
Aku juga pernah tidak makan nasi selama 2 minggu, selama 2 minggu tersebut aku hanya makan mie 2 hari sekali dan jika lapar menghampiri, aku berusaha untuk menahannya dengan minum air sebanyak mungkin kemudian tidur.
ya, setengah dari perjalanan kuliah. Karena pada semester 5 semuanya sedikit berubah.
Semester 5 aku sudah mulai punya banyak kenalan, orang-orang yang mengenalku cukup percaya dengan aku setidaknya jika ada sebuah project mereka tidak ragu untuk menyarankan nama ku.
Berkerja Full Time
Semester 6, aku mendaftar pekerjaan di sebuah perusahaan, aku mendaftar sebagai programmer web di perusahaan tersebut, singkat cerita aku berhasil masuk dan diterima untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Meski bekerja sebagai full timer aku tidak mendapatkan kesulitan soal membagi waktu, apalagi saat itu corona sudah mulai masuk ke indonesia. Kuliah pun full online, pekerjaan ku di kantor juga terkadang menggunakan sistem work from home (WFH).
Gaji dari aku bekerja sebagai full timer pun sangat cukup, alhamdulillah diatas UMR, gaji tersebut cukup untuk membiayai hidup ku di kota perantauan, perubahannya cukup signifikan, terutama soal makan. Aku bisa makan apa yang aku mau makan, aku bisa minum apa yang ingin aku minum, sesimple, saat masa ini "aku bisa memilih ingin makan apa."
Selain bekerja di perusahaan tersebut, aku juga menerima project dari luar. Artinya pemasukan ku tidak hanya dari kantor. Kantor, project diluar, kuliah. Tiga hal itu bisa berjalan berbarengan, meski pengorbanannya adalah waktu ku, waktu untuk sekedar makan di angkringan berkurang, bahkan untuk menonton anime pun tidak ada.
November 2020, semester 6 sudah akan selesai saat itu, bulan itu aku harus menjalankan kkn. Karena sadar aku masih manusia bukan robot, aku memutuskan untuk stop mengambil pekerjaan dari luar. Aku sedikit fokus untuk kuliahku. Kantor, kuliah, kkn, dan project lama yang belum finish.
Terlena
2 bulan kkn, 2 bulan juga aku tidak mengambil project luar. Artinya untuk membayar semua kebutuhan seperti tagihan bulanan, bayar kuliah, kost, jajan, makan, dll. Aku benar-benar bergantung dengan gaji di kantor.
Gaji ku di kantor alhamdulillah selalu cukup untuk membiayai semuanya, tapi mungkin setelah 2 bulan tersebut saat kkn selesai aku lupa untuk kembali ke mode lama. Mode dimana aku selalu tidak puas, mode dimana aku selalu ingin bekerja lebih dan lebih, hingga artikel ini ditulis, bulan maret 2021. Artinya sudah 5 bulan aku tidak ambil project diluar, waktu untuk mainku sangat-sangat banyak. Setiap hari jika bisa aku akan makan di angkringan, aku bisa nonton anime semalaman selepas pulang kantor, semua baik-baik saja.
Tapi untungnya ada titik dimana aku sadar bahwa
Saat merasa semua baik-baik saja, justru itu artinya tidak sedang baik-baik saja.
Aku mulai sadar bahwa, jika aku tidak melakukan sesuatu. Hidup ku akan stuck dan akan terus seperti ini, jika aku bekerja tidak lebih maka aku juga tidak pantas mendapatkan lebih. Aku menulis ini bertujuan sebagai dokumentasi hari ini, jika besok aku membaca ini. Aku ingin kau ingat.
Mus, kamu pernah jadi orang yang tidak puas dengan hanya bernafas di dunia. Kamu pernah jadi orang yang ingin selalu mendapatkan lebih dan lebih, selalu mengeluh terhadap dunia tapi selalu bekerja keras dibaliknya. Mus, semoga kau ingat dengan masa ini.
Aku menulis kata-kata diatas agar jika beberapa tahun esok, dan aku mengalami hal yang sama di hari ini, aku bisa sadar dengan mudah.
Aku tidak ingin membiarkan "kenikmatan" ini terus berlanjut, aku ingin segera menyudahi nya. Mulai besok aku akan mulai mencari dan menerima pekerjaan dari luar lagi.
Bismillah.
Untuk kalian yang sudah membaca tulisan ini hingga akhir, terima kasih banyak! Semoga kita semua diberikan kesehatan dan umur yang panjang, aamiin.